Metode peluncuran ini, sangat berbeda dengan metode peluncuran yang telah dilakukan galangan kapal terkemuka di dunia pada umumnya. Di galangan kapal negara maju, pada umumnya peluncuran kapal berukuran besar masih menggunakan rel dan crudle-crudle yang disiapkan pada lahan secara permanen. Sementara metode yang diterapkan oleh PAL INDONESIA menggunakan bantalan kayu yang bisa dibongkar dan dipasang ulang (Knock Down) pada lahan-lahan terbatas, sehingga bisa dilakukan secara berulang-ulang dengan tingkat biaya lebih rendah.
“Temuan ini bermula saat PT. PAL INDONESIA (PERSERO) kebanjiran order kapal pada 1998 Sementara dock space yang tersedia sudah terisi penuh sehingga mendorong PAL INDONESIA untuk mencari terobosan baru dengan memanfaatkan seluruh kemampuan yang ada, dan dalam PAL INDONESIA bekerjasama dengan ahli-ahli perkapalan ITS, membuat simulasi dan kalkulasi secara terus menerus dengan mngembangkan cara tradisional di padukan dengan perhitungan modern, yang menghasilkan metode peluncuran Side Launching dan End Launching. Dimana metode ini bisa di gunakan untuk membangun kapal dengan skala besar dengan biaya yang relative murah dan bisa di kembangkan dimana saja.
Sebelumnya, melalui metode yang sama, PT. PAL INDONESIA (PERSERO) telah berhasil melakukan peluncuran di antaranya ; Kapal Tanker 17.500 LDWT, Palwo Buwono 400 TEUS, Palwo Buwono 1600 TEUS, Floating Production Unit (FPU) dan Caraka Jaya 4.200 DWT, dan seterusnya sampai pada Chemical Tanker 6200 DWT, merupakan peluncuran yang ke sepuluh.
Keberhasilan PT. PAL INDONESIA (PERSERO) menemukan metode peluncuran di lahan sempit dan perairan terbatas, telah mendorong PAL INDONESIA untuk menyebar luaskan menjadi paket inovasi khususnya bagi daerah-daerah yang memiliki potensi pengembangan industri perkapalan dan galangan-galangan nasional yang membutuhkan.
Setidaknya ada beberapa kelebihan dari penerapan teknologi peluncuran semacam ini, yaitu :
* Peluncuran dapat dilakukan meskipun di daerah yang memiliki lahan dan perairan terbatas. Setelah peluncuran, area yang digunakan dapat dibersihkan kembali seperti semula.
* Peluncuran dapat dilakukan di daerah yang dikehendaki pihak pemesan
* Tidak memerlukan investasi besar untuk membangun fasilitas pembangunan kapal.
* Dapat diaplikasikan untuk pembangunan kapal-kapal skala besar.
* Metode peluncuran telah di buktikan oleh PAL INDONESIA sebanyak sembilan kali dan terbukti aman. Untuk itu sangat layak dipakai sebagai acuan untuk pembangunan kapal dengan metode peluncuran ini:
Ukuran Utama Kapal Chemical Tanker 6200 DWT
* Panjang Keseluruhan : 100,00 m
* Panjang Antara Garis Tegak : 95,00.m
* Lebar : 16,98.m
* Tinggi Dek Utama : 8,60 m
* Sarat Air : 6,80 m
* Kecepatan : 14,00 knot
* Crew : 16 + 2
0 komentar :