Breaking News

maritim

Kemampuan PT PAL Membangun Kapal Selam Mendapat Pujian

peace     07.56    

ilustrasi
ACDI -- Tim Kedeputian V Kantor Staf Presiden yang terdiri dari Theofransus Litaay (Tenaga Ahli Utama), Akbar Fajri (Tenaga Ahli Muda), dan Catur Aryanto (Tenaga Ahli Muda) melaksanakan verifikasi lapangan bidang industri pertahanan ke PT. PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur. Verifikasi ini ditujukan untuk memantau program/kegiatan prioritas nasional yang dilaksanakan oleh PT. PAL yang menjadi pantauan Kantor Staf Presiden Republik Indonesia melalui Sistem Pemantauan (SISPAN).
Selaras dengan janji Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, kekuatan laut mutlak menjadi syarat utama. Oleh karena itu, pengembangan industri pertahanan khususnya bidang perkapalan merupakan salah satu unsur esensial yang harus dikawal. Selain memproduksi kapal niaga, PT PAL juga memproduksi kapal perang. Saat ini, PT PAL tengah dalam proses produksi jenis kapal landing platform dock (LPD) yang dipesan khusus oleh TNI AL.

Permintaan produksi kapal perang kepada PT. PAL terus meningkat setelah sebelumnya pada 2016 PT.PAL berhasil memproduksi dua kapal jenis strategic sealift vessel (SSV) pesanan Filipina dengan kisaran harga antara 45 – 50 juta dolar AS. Salah satu di antaranya adalah  pesanan dari Senegal yang berupa kapal tanker dan kargo seberat 18.500 ton. Di samping itu, Senegal juga mengutarakan minatnya untuk membeli dua unit kapal patrol ukuran 60 meter.

“Verifikasi dan kunjungan ini merupakan salah satu upaya untuk memastikan kemampuan produksi alutsista sektor laut yang dilaksanakan oleh PT. PAL. Progres yang ditunjukkan oleh PT. PAL menunjukkan performa yang sangat baik dalam perakitan kapal selam, pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter dan kapal LDP pesanan TNI AL. Korea Selatan sebagai negara mitra kerja sama dalam pembuatan kapal selam ini mengakui bahwa hasil pengelasan dan perakitan kapal selam di Indonesia adalah yang paling sempurna dari pengelasan dan perakitan kapal selam yang juga dilakukan oleh negeri gingseng itu. Kita harus bangga akan pencapaian kerja anak bangsa ini,” tukas Theofransus Litaay.

Direksi PT PAL mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan KSP untuk meninjau langsung PT.PAL. “Kami sangat senang dengan adanya kunjungan dari KSP ini karena kami bisa langsung mendiskusikan kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh PT PAL dalam rangka mendukung Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Selain itu, kami juga ikut bertanggung jawab dalam memenuhi alutsist
Permintaan produksi kapal perang kepada PT. PAL terus meningkat setelah sebelumnya pada 2016 PT.PAL berhasil memproduksi dua kapal jenis strategic sealift vessel (SSV) pesanan Filipina dengan kisaran harga antara 45 – 50 juta dolar AS. Salah satu di antaranya adalah  pesanan dari Senegal yang berupa kapal tanker dan kargo seberat 18.500 ton. Di samping itu, Senegal juga mengutarakan minatnya untuk membeli dua unit kapal patrol ukuran 60 meter.

“Verifikasi dan kunjungan ini merupakan salah satu upaya untuk memastikan kemampuan produksi alutsista sektor laut yang dilaksanakan oleh PT. PAL. Progres yang ditunjukkan oleh PT. PAL menunjukkan performa yang sangat baik dalam perakitan kapal selam, pembangunan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 meter dan kapal LDP pesanan TNI AL. Korea Selatan sebagai negara mitra kerja sama dalam pembuatan kapal selam ini mengakui bahwa hasil pengelasan dan perakitan kapal selam di Indonesia adalah yang paling sempurna dari pengelasan dan perakitan kapal selam yang juga dilakukan oleh negeri gingseng itu. Kita harus bangga akan pencapaian kerja anak bangsa ini,” tukas Theofransus Litaay.

Direksi PT PAL mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan KSP untuk meninjau langsung PT.PAL. “Kami sangat senang dengan adanya kunjungan dari KSP ini karena kami bisa langsung mendiskusikan kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh PT PAL dalam rangka mendukung Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Selain itu, kami juga ikut bertanggung jawab dalam memenuhi alutsista untuk menjaga keamanan laut” ujar Turitan Indaryo, Direktur Pembangunan Kapal PT PAL.

Direktur Utama PT PAL, Budiman Saleh, menutup pertemuan dengan KSP dengan menyatakan harapan Presiden Jokowi dapat hadir dalam waktu dekat ke PT. PAL dalam rangka peresmian beberapa agenda di antaranya penamaan hangar kapal selam, pengiriman KCR 60, peluncuran kapal selam dan pengiriman LPD pesanan TNI AL.


More

Related Posts

0 komentar :

Terbaru

|| Layakkah Indonesia Meniru Kapal Induk Drone Shaheed Beheshti Iran yang Dikonversi dari Kapal Kargo? || With Over 2000 Pilots Killed, China Is Struggling With Its Aviators || China Working on a Next-Generation Fighter Jet for Its Growing Fleet of Aircraft Carriers || China to Launch Its Third Aircrafft Carrier In Near Future || Sistem Peluncur Satelit Turki yang Jarang Digembor-gemborkan || Sukses Uji Coba Alugoro, Indonesia akan Terus Produksi Kapal Selam Buatan Dalam Negeri || KRI Kerambit 627 Dilengkapi Persenjataan Canggih SEWACO || Ini Kelebihan Kapal Induk Terbaru Tiongkok || Wuih, TNI AL Akan Bentuk Komando Armada Gabungan Setara Kostrad || Kemampuan PT PAL Membangun Kapal Selam Mendapat Pujian || Sanner dan Printer 3D untuk Rekayasa Ulang || Melihat Pembangunan Anjungan Minyak Raksasa di Dubai dan Iran || Di Surabaya, Jokowi Perintahkan Terorisme Dibongkar Sampai ke Akar || Melihat Perbandingan Tank Tempur tanpa Awak Buatan STTAL, Rusia dan AS || Napi Teroris Mako Brimob Bakal Dipindahkan ke Lapas Nusakambangan || PT PAL Ingin Gandakan Keuntungan Dua Kali Lipat || Suasana Penyerahan Jabatan Komandan Kapal Selam || Kapal Induk untuk Pertahanan dan Tol Laut || Senegal to Buy Indonesian Made Vessels || PAL Mulai Garap Kapal LPD ke-3 TNI AL || #TNI AL Punya Tiga #Kapal #Patroli Baru di #Batam || Dermaga Pangkalan Pondok Dayung Diresmikan, Sibolga, Natuna dll Menyusul || Segera Miliki Kaos 'NKRI Forever' || Kapal Induk Kedua Cina Hampir Rampung || Kapal Induk India, INS Vikrant, Hampir Selesai || China unveils 'world's largest seaplane' || Indonesia as a Maritime Power: Jokowi || Majapahit Navy, Regional Superpower in Southeast Asia || When Taiwan Mistakenly Fires 'Aircraft Carrier Killer' Missile || China-US Aircraft Carrier War in South China Sea || The End of Aircraft Carrier Era || Kaga, Japan's second Izumo-class helicopter carrier || Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia || Singapura Serius Bangun Kapal Induk, Keamanan Indonesia Terancam || Persaingan Indonesia dan Singapura Membangun Kapal Induk || Prospek SMK Maritim || PT PAL Telah Mendapatkan Pembuatan 2 Pesanan Kapal Selam dari TNI || Indonesia Bangun Kapal Kombatan || Rakyat tak sabar menunggu kapal selam buatan Indonesia meluncur || Kegiatan operasi pengamanan laut terus meningkat dari hari ke hari dan itu diperlukan dukungan alutsista yang memadai || PT IKI Siap Jadi Tulang Punggung Industri Transportasi Maritim Indonesia || Peletakan Lunas Kapal Tug Boat 2x1000 HP dan Serah Terima Kapal Antarnusa LCT-I di Cabang Cirebon || PAL INDONESIA LUNCURKAN KAPAL CHEMICAL TANKER, PESANAN ITALIA || Kapal Patroli Cepat 38 Meter Aluminium ke 3 Pesanan Ditjen Bea & Cukai || Stealth ship cutaway ||
© 2011-2014 ACDI. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.