Breaking News

maritim

Rakyat tak sabar menunggu kapal selam buatan Indonesia meluncur

peace     15.47    

ilustrasi
Spesifikasi teknis KS-22 :
• Panjang : 22.0 m
• Diameter press hull : 3.0 m
• Draft : 2.6 m
• Displacement atas air : 111 ton
















• Displacement bawah air : 133 ton
• Radius/ kecepatan di permukaan : 1200 mil / 8-12 knot
• Radius/ kecepatan di bawah air : 160 mil / 4-14 knot
• Endurance : 6 Minggu
• Kedalaman selam : 80-140 m
• Awak : 11 personel
• Mesin : 1x250kW, Diesel generator
• Battery : 220 sel - 440 volt DC
• Kapasitas BBM : 20 ton
• Propeler : Twin screws - counter
• Senjata : 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)

8 komentar :

  1. di tunggu yach............... merdeka

    BalasHapus
  2. Kalau pemerintah memberi kepercayaan kepada putra-putra terbaik bangsa ini, kalau hanya buat kapal selam bukanlah perkara sulit he he he.

    BalasHapus
  3. jika presiden dan pemerintah , mempercayakan kepada pemuda-pemudi Indonesia untuk membuat pesawat sipil , pesawat militer , pesawat tempur , helikopter sipil , helikopter serbu or serang , kapal induk , kapal selam , kapal perang , tank tempur , tank amfibi , panser , ransus dan rantis , senjata berat , meriam artileri , rudal pertahanan udara , hingga rudal balistik . semua itu bisa dilakukan , Indonesia negara berpotensi untuk maju dalam segala bidang . jika pemerintah memberikan perhatian penuh dalam bentuk dana maupun moral . biarkan para pemuda-pemudi kita untuk berkreatifitas untuk berkorban semi bangsanya , yakni Indonesia RAYA .

    BalasHapus
  4. Kalo urusan militer apalagi keamanan negara, rakyat pasti dukung bradd!!!ayo bikin 1000 unit pasti bisa kalo niat nya ikhlas

    BalasHapus
  5. indonesi harus bisa lebih kuat dari negara - negara barat

    BalasHapus
  6. Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.
    Segala sesuatu sama bagi sekalian; nasib orang sama: baik orang yang benar maupun orang yang fasik, orang yang baik maupun orang yang jahat, orang yang tahir maupun orang yang najis, orang yang mempersembahkan korban maupun yang tidak mempersembahkan korban. Sebagaimana orang yang baik, begitu pula orang yang berdosa; sebagaimana orang yang bersumpah, begitu pula orang yang takut untuk bersumpah.
    Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.

    Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati.
    Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
    Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari.
    Mari, makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang, karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu.
    Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu.
    Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
    Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
    Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
    Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.

    BalasHapus
  7. Sekedar Saran untuk dipertimbangkan..
    "Dari pada Kelamaan nunggu Anggaran dan belom lagi di sunat sana-sini, alangkah baiknya kalau Langsung aja buat prototype nya dengan skala 1 : 1 , lalu anggaran dari dana masyarakat dengan mengadakan acara amal untuk pembuatan teknologi KS Indonesia... "
    Mungkin itu bisa di realisasi

    BalasHapus

Terbaru

Defense

BCAS

Local

TSCFWA

Regional

Global

© 2011-2014 ACDI. Designed by Bloggertheme9. Powered by Blogger.